“Di dunia bajak laut, tidak ada yang bersimpati pada air mata mu” –Vol 33, Chapter 309 –
Roronoa Zoro memarahi Chopper karena menangis dan mengeluh. Tentu saja hal itu membuat Roronoa Zoro kesal.
“Penderitaan adalah sesuatu yang dibutuhkan fisik dan mental samurai sejati !!” –Vol 48, Chapter 467 –
Kalian para penggemar One Piece pasti sudah mengetahui bahwa Roronoa Zoro memiliki kekuatan fisik dan mental diatas rata - rata manusia normal.
“Seorang pria tidak boleh mundur dari pertarungan” –Vol 49, Chapter 473 –
Roronoa Zoro memang tidak pernah terlihat takut pada lawanya. Dia selalu tenang dan menghadapi musuh - musuhnya secara jantan.
“Pertarungan ini milikku, Kalian tidak perlu membantu. Jangan permalukan aku!!” –Vol 50, Chapter 484 –
Kata - kata ini keluar ketika Roronoa Zoro bertarung dengan salah satu anggota Shichibukai sekaligus perwira Pasukan Revolusi yang bernama Bartholomew Kuma. Saat itu Bartholomew Kuma mendapatkan perintah dari pihak Gorosei untuk mengambil kepala Monkey D Luffy. Dan Roronoa Zoro berusaha melindungi Kaptenya yang saat itu mengalami kelelahan akibat pertarunganya dengan Gecko Moria.
“Kalau aku mati sekarang,Artinya perjalananku memang cukup sampai disini saja!” –Vol 50, Chapter 484 –
Masih pada saat yang sama, Disini kita melihat betapa besarnya nyali dari Roronoa Zoro.
"Bencana memang selalu datang berturut-turut. Menurutmu bakal ada yang menolong kalau kami mengeluh ?” –Vol 50, Chapter 484 –
Dari kata - kata ini aku belajar bahwa kita harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Karena apabila tidak maka kita akan sangat menderita. Dan jangan mengeluh karena tidak ada yang akan peduli dengan masalah yang kita hadapi. Ingat terkadang orang lain hanya ingin tahu bukan peduli.
"Percuma punya ambisi kalau aku tidak bisa melindungi KAPTENKU” –Vol 50, Chapter 485 –
Hal ini terjadi ketika Roronoa Zoro sedang berhadapan dengan Bartholomew Kuma di Thriller Bark. Saat itu Zoro mengajukan penawaran agar kelapa Monkey D Luffy yang sedang kelelahan tidak diambil oleh Bartholomew Kuma ke hadapan Gorosei.
No comments:
Post a Comment